Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA N 2 Sumatera Barat tahun ajaran 2022/2023 sukses dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan serentak oleh seluruh sekolah berasrama negeri di Sumatera Barat. Mulai dari pendaftaran peserta didik baru sampai pendaftaran ulang cadangan memakan waktu 22 hari. Terhitung sejak tanggal 20 Mei s.d 10 Juni 2022.

Pendaftaran peserta didik baru dilakukan secara online selama 4 hari. Aplikasi yang digunakan hanya goegleform saja. Aplikasi ini dirancang sedemikian rupa sehingga siswa yang tidak memenuhi syarat akademik terdepak dengan sendirinya. Terpantau 496 orang siswa yang lulus administrasi. Setelah diadakan seleksi administrasi ternyata terdapat 10 orang siswa yang namanya ganda atau mendaftar sebanyak dua kali. Sehingga siswa yang lulus seleksi administrasi dan berhak mendapatkan nomor ujian tes seleksi akademik sebanyak 486 orang siswa. Siswa yang lulus seleksi administrasi tersebut diumumkan pada tanggal 27 Mei tahun 2022.

Selama seleksi administrasi dilakukan verifikasi prestasi non akademik. Pada kegiatan ini, peserta didik datang ke sekolah untuk memperlihatkan sertifikat asli prestasi non akademiknya, dan ujian tahfiz bagi peserta didik yang memiliki hafalan Al-Qur’an lebih dari 1 Juz. Pada kegiatan ini banyak peserta didik yang akhirnya gigit jari. Pasalnya, prestasi non akademik yang diakui hanya prestasi untuk lomba yang berjenjang seperti KSN, FLS2N, O2N dll. Begitu juga dengan nilai tahfiz calon peserta didik. Menurut Pak Gery Ramadhani, S.IQ ketua lembaga tahfiz An-Nalh SMA N 2 Sumatera barat menyatakan bahwa hampir keseluruhan calon peserta didik baru tidak mampu mempertahankan hafalannya sesuai yang tertera disertifikat tahfiz yang mereka bawa. Hal itu tentu saja merugikan calon peserta didik baru tersebut, karena nilai hafalan berdasarkan nilai ujian tahfiz.

Tidak semua peserta didik yang mengikuti  tes akademik pada tanggal 29 Juni 2022 di kampus SMA N 2 Sumatera Barat. Dari 484 peserta didik baru yang lulus seleksi administrasi, yang ikut tes hanya 473 orang siswa. Panitia berasumsi 13 orang siswa tersebut ikut tes akademik di sekolah berasrama lainnya seperti SMAN 1 Sumatera Barat, SMAN 1 Padang Panjang, bisa jadi berpindah ke SMAN 1 Agam Cendikia karena tes akademik dilakukan serempak.

Setelah diadakan pengolahan nilai dengan menggabungkan nilai tes akademik dan nilai prestasi non akademik maka tanggal 1 Juni 2022 diumumkan siswa yang berhasil lulus yang ikut ke tahap berikutnya. Tanggal 3-5 Juni secara bertahap peserta didik yang lulus di tes untuk baca Al-Qur’an dan wawancara kesiapan untuk tinggal diasrama. Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan ulang terhadap nilai yang dientrikan dengan nilai rapor asli peserta didik baru. Pada tahap ini juga tiga peserta dinyatakan gugur, dimana 2 peserta gugur karena tidak ikut dalam sesi ini dan satu peserta gugur karena ketidak sesuai rata-rata rapor yang dientrikan dengan rapor yang sebenarnya. Dengan demikian peserta didik baru tersebut digantikan oleh peserta cadangan.

“Kegiatan PPDB yang diselenggarakan tahun ini berjalan dengan sangat baik, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada panitia PPDB, Alhamdulillah tahun ini  SMA N 2 Sumatera Barat memperoleh peringkat 4 sekolah berasrama yang diminati oleh peserta didik baru setelah SMAN 1 Sumatera Barat, SMAN 1 Padang panjang dan SMAN 1 Agam Cendikia. ” ujar Ibu Ratna Yulia, S.Pd, M.Pd kepala SMAN 2 Sumatera Barat.

Pak Fitri Kasmori, S.Sos, MM selaku ketua panitia PPDB juga menyatakan, dari tes akademik untuk lima mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS) rata-rata peserta didik kurang menguasai konsep berupa hitungan seperti matematika dan IPA termasuk Bahasa Inggris. Penguasaan konsep terhadap materi yang diujikan hanya sekitar 65%. Dan sangat beruntunglah siswa yang mempunyai prestasi non akademik, karena dengan penambahan nilai 15 % mampu mendongkrak nilai akhir mereka.

Berdasarkan hal di atas, guru Agama SMAN 2 Sumatera Barat Bapak Alberi Murnawy, M.Pd yang bertugas sebagai sekretaris PPDB juga menghimbau, agar program tahfiz menjadi program unggulan di SMP dan MTs. Dan diminta agar hafalan mereka tetap dijaga, karena prestasi non akademik ini mampu membuat peluang peserta didik baru lebih tinggi dari peserta didik lainnya.

Demikian juga dengan rata-rata nilai rapor untuk kelima mata pelajaran di atas. Diharapkan sekolah menetapkan KKM minimal 80, karena jika KKMnya lebih rendah dari itu, hal hasil lulusan dari sekolah mereka akan kewalahan untuk masuk ke sekolah negeri berasrama imbuh ibu Ratna Yulia, S.Pd, M.Pd. Beliau berharap, pemerintah ataupun anggota dewan mau memberikan bantuan Pokirnya untuk penambahan Asrama dan penambahan ruang kelas, dengan demikian SMA N 2 Sumatera Barat mampu menampung lebih banyak lagi peserta didik yang berprestasi.