Kesekian-

suudzon ke-sekian

Untuk sekian kalinya,

Kukira ini -sesuatu dan lain hal-,

Ternyata…

Ternyata ini hanyalah -sesuatu dan lain hal- lainnya,

Aaaahhhh.

Kukira,

Padahal,

Sesuatu

(Kayuaro, 13012020)

 

 

*これなんか,

この頭、その頭、あの頭、

この気持ち、その気持ち、あの気持ち、

この所、その所、あの所、

ここ、そこ、あそこ、

吾輩 は 人間である。

 

 

-Indonesian version of *これなんか

 

Entah Bagaimana,

Wajah ini, wajah itu, juga wajah itu,

Perasaan ini, perasaan itu, juga perasaan itu,

Tempat ini, tempat itu, juga tempat itu,

Di sini, di sana, di sana…

Dan saya adalah seorang Manusia.

 

 

 

-Adios-

 

Apakah aku terseret teleportasi dalam pandang akan dirimu dengan sosoknya,

Oh betapa…

Idaman penuh pesona berjajar bahu

wajah bahagia dalam langkah seiring tautan jiwa,

Akhirnya… Kau bahagia

Akhirnya, beranjak smakin menjauh dari pandang,

Akhirnya, kau di sana…

Dan lagi-lagi aku terseret dalam teleportasi dan menjauh..jauh…

Jauh akan ingatan kisah

 

Kosongkan ruang ingat akan hal yang melekat ingat terpatri erat,

Dalam sapuan baja tekad, sekejap kan sirna.

Rasa dalam telapak tangkup tulusnya, berbalik jatuhkan semua tanpa sisa.

Membunuh aku pada rasa, sekejap mata, mudah saja.

Kau bahagia, bahagiaku pun pasti tiba.

Kelana-kelana

Kau menghilang – dia kan datang.

Terlekanglah candu asa kayangan,

 

 

SETULUS-TULUSNYA

 

rambut panjang hitam terurai tanpa kerontokan, hanya mengindah terurai tanpa pernah kupikirkan uban!

Manisnya jajanan pasar dalam renyah tawa canda tanpa beban digit angka sisa saldo, tak pernah kupikirkan!

Belasanku anjakkan dekade-dekade,

Bibi lung! Tentunya tak pernah kuidamkan tuk menjadi,

Balok es dalam lelap ratusan tahun!

Belasan itu sebelum dekade-dekade,

Tak kuhiraukan jajanan-jajanan pasar favorit kan berubah wujud berdiam diri pada lipatan tumpukan lemak sekeliling pinggang!

 

Tahun-tahun dalam dekade-dekade menjauh

Semakin jauh tertinggal dalam bayang

Sedang kini sisa-sisa dekade-dekade semakin mendekat!

Ya, aku di sini, aku di sini mengira hitungan hari,

Apakah akhir ini kubersamai hingga nanti?

Cerita-cerita yang tak pernah melintas fikir kan berjalan dalam kisah kesah keluh fatamorgana samar bayang hadapan takdir…

Resah lenyap nyali hanya kan sirna asa,

Harap terbaik akan cerahnya mentari baru pagi hidup adalah milik siapa saja,

Akupun kau ataupun dia mereka menggenggam asa, boleh saja.

Ini hari ataukah esok lusa,

Tibakah simpanan harap dalam cita hapuskan pesimis meringis menyerah tanpa syarat?!

Melandai jatuh bebas beban massa,

Sebentar kemudian melesat pesat penuh daya merambat panjat optimis takdir!

Rajut merajut timbul tenggelam warna-warna dalam jiwa-jiwa,

Ya inilah sebab hidup di dunia,

Singgahnya sebentar saja,

Dalam nantianmu seberapa bisa,

Apakah bisa,

Sampai kapankah bisa,

Bersama siapakah bisa,

Mengira-ngirakah bisa?

Hitungannya di sana,

Di sini tercatat semua-semua,

Semoga kubisa,

harus kubisa,

Doakan kubisa,

Kau disana,

Kalian di sana,

Hantar kirimlah tulus ikhlas doa,

Untukku ini,

Siapa? Siapa?

-kayuaropermaiLockdown-